Sabtu, 05 Desember 2015

Pengertian, Sifat, Klasifikasi dan Struktur Polimer

Baiklah sobat, pada kesempatan ini kita akan membahas artikel tentang Pengertian, Sifat, Klasifikasi dan Struktur Polimer, langsung saja kita masuk ke dalam pembahasannya. Selamat membaca.

PENGERTIAN POLIMER

Polimer merupakan suatu makromolekul atau disebut juga molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun senyawa yang  memiliki gugus fungsional.


SIFAT-SIFAT POLIMER

Polimer merupakan makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut  terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang meliputi:

a. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.

b. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.

c. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.

d. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah. Hal tersebut dikarenakan Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Jenis – Jenis Ikatan Kimia
e. Sifat kristalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim. Biasanya yang memiliki sifat kristalinitas tinggi ialah polimer dengan struktur teratur, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung memiliki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).


Secara umum polimer memiliki beberapa sifat seperti berikut:

a. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator memiliki sifat termal yang baik meskipun polimer bukanlah konduktor. Jika ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada yang menjadi lunak namun ada pulak yang menjadi keras. Perubahan ini penting untuk bahan komponen tertentu.

b. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang diinginkan. Namun, polimer alam lebih untuk diolah sesuai keinginan dibandingkan polimer sintetis.

c. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme ini biasanya dimiliki oleh polimer sintetis. Sedangkan polimer alam seperti sutra, wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap mikroorganisme.

d. Sifat Lainnya
Sifat lain yang dimiliki polimer di antaranya, yaitu:
  • Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
  • Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
  • Dimensinya stabil karena memiliki berat molekul besar; dan lainnya.


KLASIFIKASI DAN STRUKTUR POLIMER
Struktur polimer dibedakan berdasarkan penggolongannya. Pada prinsipnya, penggolongan polimer terdiri atas:

a. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Polimer alam, merupakan senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. Sifat polimer ini ialah  yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk. Contohnya dapat berupa protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (poliisoprena), asam nukleat.
  2. Polimer sintetik, merupakan polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya. Polimer ini sengaja dibuat  di  untuk memenuhi kebutuhan sekender dan tersier manusia. Contohnya berupa polietena, polivinilklorida, polipropilena, tetrafloroetilena.


b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  • Homopolimer, merupakan polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis dengan struktur ———A – A – A – A – A ———. Contohnya dapt berupa polietilena, polistirena, polipropilena, PVC, amilum, teflon, selulosa dan poliisoprena.
  • Kopolimer, merupakan polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer yang tidak sejenis dengan struktur —A – B – A – B – A – B —. Polimer jenis ini sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:

    1. Kopolimer bergantian, merupakan kopolimer yang memiliki beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya meliputi ...-A-B-A-B-A-...
    2. Kopolimer balok, merupakan kopolimer yang memiliki suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya berupa ...-A-A-AA-B-B-B-B-A-A-A-A-...
    3. Kopolimer tidak beraturan, merupakan dengan jumlah satuan berulang yang berbeda dan tersusunsecara acak dalam rantai polimer. Strukturnya berupa ...-A-B-A-A-B-B-A-A...
    4. Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang memiliki satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu maca kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya yakni ...A-A-A-A-A-A...

Artikel Penunjang : Pengertian, TataNama dan Manfaat Polimer 
c. Penggolongan Polimer berdasarkan sifat kekenyalannya
Berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer dibedakan menjadi:
  1. Polimer Termoplastik, yaitu polimer yang tidak tahan panas sehingga akan meliat jika dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.
  2. Polimer Termoset, yaitu polimer tahan panas yang tidak akan meliat (melelleh) jika dipanaskan. Berbeda dengan polimer termoplastik, polimer ini sangah mudah dibentuk sesuai keinginan.


d. Penggolongan Polimer berdasarkan bentuk susunan rantainya
Berdasarkan bentuk susunan rantainya, polimer dibedakan menjadi:
  1. Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun satu sama lain melalui unit ulang yang sama sehingga membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini biasanya bersifat padat pada temperatur normal dan dapat larut dalam beberapa pelarut. Contohnya PVC, polietelena, nylon 66, dsb.
  2. Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika polimer linier membentuk cabang.
  3. Polimer Berikatan Silang (Cross-linking), yaitu polimer yang terbentuk karena  beberapa  rantai  polimer  saling  berikatan  satu  sama  lain  pada rantai utamanya. Jika sambungan silang polimer terjadi dengan ikatan kimia antara rantainya akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network).



Baiklah sobat, inilah artikel kita kali ini mengenai Pengertian, Sifat, Klasifikasi dan Struktur Polimer, semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan sobat dalam pelajaran kimia J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar