Selasa, 13 Oktober 2015

Pengertian, Ciri dan Ruang Lingkup Sejarah

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian Ciri, dan Ruang Lingkup Sejarah. Sejarah pasti membicarakan kejadian-kejadian di masa lalu. Ia tidak membicarakan masa sekarang, yang sedang berlangsung, juga tidak mungkin membincangkan masa yang belum terjadi atau masa depan. Benar pula sejarah selalu berurusan dengan masa-masa kuno dan klasik serta zaman yang telah tertinggal.

Pengertian Sejarah

Para ahli sejarah (disebut juga Sejarawan)mempunyai perbedaan pendapat mengenai pengertian sejarah. Namun, perbedaan di antara mereka tak mencolok, tidak kontras satu sama lain. Ada benang merah yang menghubungkan pendapat-pendapat mereka satu sama lain. Berikut ini beberapa definisi sejarah menurut para ahli, antara lain:
  • Edward Hallet Carr: Sejarah adalah suatu proses interaksi serba-terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam.
  • Robert V. Daniels: Sejarah ialah kenangan pengalaman umat manusia.
  • J. Bank: Semua peristiwa masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan); sejarah dapat membantu manusia untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang, dan masa akan datang.
  • Taufik Abdullah: Sejarah harus diartikan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.
  • Muhammad Yamin: Sejarah ialah ilmu pengetahuan umum yang berhubungan dengan cerita bertarikh, sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain.
  • Mohammad Alidalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah menyatakan sejarah, yaitu: (1) Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita (2) Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita (3) Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  • W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengungkapkan sejarah, yaitu: (1) Silsilah atau asal-usul (2) Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau (3) Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi.


Dari penelusuran pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dipergunakan, sebagai perkataan sehari-hari dan sebagai ilmu pengetahuan. Jadi, bila kita rumuskan kembali pengertian sejarah yang disaring dari pengertian tadi maka sejarah, adalah ilmu yang mengkaji peristiwa atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau.

Ciri-ciri Sejarah

Mempelajari sejarah berarti membiasakan diri untuk berpikir secara historis dan kritis. Cara berpikir sejarah berbeda dengan cara berpikir ilmu pengetahuan alam yang saintis. Berpikir secara historis tentu akan terus berhubungan dengan masa lampau,
sedangkan dalam berpikir saintis kita tak dituntut untuk menengok masa lalu.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum dalam dunia sejarah, yaitu bahwa:
  • Peristiwa sejarah itu abadi, tetap dikenang oleh generasi selanjutnya; misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Peristiwa sejarah itu unik, hanya terjadi satu kali seumur hidup, tak pernah terulang secara persis untuk kedua kalinya; Oleh karena itulah tidak akan pernah ada peristiwa sejarah yang berulang. Setiap peristiwa akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, mungkin saja peristiwanya sama tetapi pelaku, waktu, dan tempatnya akan berbeda.
  • Peristiwa sejarah itu penting karena memiliki arti dan makna terhadap kehidupan khalayak ramai dan memiliki pengaruh besar dalam perjalanan manusia yang menjalaninya, misalnya peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, walaupun berlangsung singkat, namun dianggap sebagai peristiwa bersejarah karena pengaruhnya yang besar terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.


Ruang Lingkup Sejarah

1. Sejarah sebagai Peristiwa

Konsep sejarah sebagai peristiwa akan membahas tentang kejadian, kenyataan, aktualitas yang telah terjadi atau telah berlangsung di masa lampau. Peristiwa penting itulah yang merupakan pokok pembicaraan dalam sejarah. Sejarah di sini mengandung sebuah peristiwa penting. Berkenaan dengan konsep sejarah sebagai peristiwa, maka kita senantiasa membicarakan tentang kejadian, kenyataan, aktualitas yang telah terjadi atau berlangsung pada masa silam. Apakah itu peristiwa? Peristiwa adalah sebuah gerak yang terjadi pada suatu masa dan mengakibatkan peristiwa lainnya. Peristiwa dalam cakupan sejarah berarti segala sesuatu yang telah berlangsung pada waktu yang telah lalu dan menimbulkan akibat pada kehidupan manusia pada waktu itu dan pada masa setelahnya. Para sejarawan tak hanya mencatat rangkaian peristiwa yang terjadi, namun juga mencoba menelusuri latar belakang atau sebab-musabab peristiwa muncul.

Peristiwa Sejarah

2. Sejarah sebagai Kisah

Konsep sejarah sebagai kisah bisa dalam bentuk narasi ataupun tafsiran dari suatu peristiwa sejarah, bisa berupa tulisan atau lisan. Secara tulisan, kisah sejarah ini dapat dilihat dalam bentuk tertulis seperti pada buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah dapat diambil dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah. Sejarah merupakan suatu kisah yang diceritakan dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu kejadian. Secara tulisan kisah ini akan didapat dalam bentuk tulisan di buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah didapat dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah.

3. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu baru lahir pada awal abad ke-20. Pada waktu itu tengah terjadi perdebatan ilmiah di antara ilmuwan tentang sejarah. Perdebatan ini terjadi di Jerman pertama kali, melibatkan para ahli filsafat dan sejarawan. Yang diperdebatkan adalah apakah sejarah dapat digolongkan sebagai cabang ilmu pengetahuan atau merupakan sebuah seni.

Ilmu sejarah sendiri sudah mulai berkembang pada abad ke-19, seiring dengan perkembangan ilmu dan sains yang lainnya. Pengetahuan sejarah ini mencakup kondisi atau situasi manusia pada suatu masa yang hidup dalam jenjang sosial tertentu. Ilmu sejarah berusaha mencari hukum-hukum yang mengendalikan manusia dan kehidupannya dan juga mencari penyebab timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia.

Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan hendaknya dibahas dan dibuktikan secara keilmuan (ilmiah). Untuk membuktikan keilmiahannya, dalam menganalisis sejarah seyogyanya digunakan berbagai standar dan metode-metode ilmiah. Dengan demikian, kesahihan penelitian sejarah dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan keilmuan. Oleh karena itu, ketika akan mempelajari sebuah objek sejarah maka harus dibuat metode ilmiah secara sistematis dengan tujuan memperoleh kebenaran sejarah.

Ada beberapa ciri ketika sejarah dikategorikan sebagai ilmu:
  • Empiris, sejarah sangat berkaitan dengan pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dari peninggalan-peninggalan sejarah lainnya. Sumber-sumber tersebut kemudian diteliti oleh para sejarawan untuk bisa dijadikan fakta. Fakta-fakta itulah yang kemudian diinterpretasikan dan dilakukan penulisan sejarah.


Artikel Penunjang : Sumber, Bukti dan Fakta Sejarah
  • Memiliki Objek, setiap ilmu pengetahuan tentunya harus memiliki tujuan dan objek materi atau sasaran yang jelas dan memiliki perbedaan dengan dengan ilmu yang lain. Sebagai mana umumnya ilmu-ilmu lain, yang menjadi objek dalam kajian sejarah adalah manusia dan masyarakat pada kurun waktu tertentu.
  • Memiliki Teori, Ilmu pengetahuan sosial pada umumnya memiliki teori-teori tertentu. Sejarah mempunyai teori yang berisi yang berisi kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Seperti misalnya teori yang dikemukakan oleh Arnold Toynbee mengenai teori Challenge and Response.
  • Memiliki Metode, dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metode tersendiri dengan melakukan pengamatan yang sistematis. Ini untuk menghindari suatu pernyataan tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat maka pernyataan tersebut itu bisa ditolak. Dengan menggunakan metode sejarah yang tepat seorang sejarawan bisa meminimalkan kesalahan dan dapat membuat kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan.


4. Sejarah sebagai Seni

Menurut Dithley, seorang sejarawan dan filsuf modern, sejarah adalah pengetahuan tentang cita rasa. Sejarah tidak saja mempelajari segala yang bergerak dan berubah yang tampak di permukaan, namun juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi si pelaku sejarah. Ia mempelajari suatu proses dinamis kehidupan manusia yang di dalamnya terlihat adanya hubungan sebab-akibat yang lumayan rumit. Dithley meragukan teori yang diungkapkan Comte, Mills, dan Spencer yang menyatakan bahwa metode ilmu alam dapat dipergunakan dalam mempelajari sejarah tanpa modifikasi berkelanjutan.

Melalui pendekatan seni, fakta sejarah akan menjadi lebih hidup dan bernyawa. Kita pun akan lebih menghayati kejadian sejarah, dapat lebih menghargai tokoh atau manusia yang terjun langsung dalam tragedi dan peristiwa sejarah. Kita bisa lebih menghayati momentum sejarah, misalnya, dengan membaca sastra-sejarah (biasanya dalam bentuk novel, roman).


Baiklah sobat, inilah postingan kita kali ini mengenai Pengertian, Ciri, dan Ruang Lingkup Sejarah. Selamat belajar dan semoga bermanfaat. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar