Minggu, 18 Oktober 2015

Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah

Selamat malam sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah. Langsung saja kita masuk ke dalam topiknya.

Metode adalah cara yang teratur digunakan untuk melaksanakan kegiatan/menyelesaikan masalah. Ilmiah adalah secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan metode ilmiah, seseorang harus mempunyai sikap ilmiah. Hasil dari penyelesaian masalah yang didasari dengan sikap ilmiah dapat dipertanggungjawabkan karena didukung fakta/data.

metode ilmiah
Metode Ilmiah

Metode ilmiah digunakan dalam penelitian yang berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian tidak boleh digunakan secara sembarang. Ada langkah-langkah yang harus ditaati dan dilewati sebelum penelitian dilaksanakan. Langkah-langkah seorang ahli dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah, penyusunan kerangka berpikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.

A. SIKAP ILMIAH

Sikap ilmiah adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini:

1. Mampu membedakan fakta dan opini

Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai dengan bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi

Peneliti yang baik mengedepankan sifat rendah hati ketika dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu pula saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.

3. Mengembangkan pengetahuan

Peneliti yang baik senantiasa haus akan ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya. Seorang peneliti tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang makin hari makin canggih dan modern.

4. Kepedulian terhadap lingkungan

Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya. Ia selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak positif bagi lingkungan, bukan malah sebaliknya. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

5. Berpendapat secara ilmiah dan kritis

Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya. Permasalahan atau perubahan akan berakibat terganggunya keseimbangan lingkungan.

6. Berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya

Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin. Kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.

7. Bekerja sama

Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup dengan orang lain, sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.

8. Jujur terhadap fakta

Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memutarbalikkan fakta demi kepentingan penelitiannya. Penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.

9. Tekun

Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah hasil atau kesimpulan, tetapi tak jarang pula memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh. Seorang peneliti harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Artikel Penunjang : Pengertian,Unsur, Struktur, dan Jenis – Jenis Kalimat
B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu biologi digunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, para ahli harus mampu melakukan kerja ilmiah dalam menyelesaikan masalah atau mencari jawaban permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitiannya. Selain itu, ahli biologi juga harus mampu bersikap ilmiah.

Manusia selalu berkeinginan untuk tahu dan tidak pernah merasa merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya. Dengan demikian, manusia akan selalu mengembangkan rasa keingintahuannya melalui penelitian. Sifat keingintahuannya dapat berkembang melalui tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode ilmiah. Metode ilmiah mengarah kepada pola berpikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan). Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun yang memandang objek itu pasti sama.

Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam memecahkan masalah adalah langkah yang sesuai dengan metode ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri dari: perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir/landasan teori. Perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan.

1. Perumusan masalah

Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih. Masalah dapat diuji dan dapat dipecahkan dan disusun dalam bentuk pertanyaan singkat, padat, jelas. Rumusan masalah berupa kalimat tanya yang merupakan hasil dari observasi.

2. Penyusunan kerangka berpikir/landasan teori

Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi pembahasan. Prinsip-prinsip teori berguna untuk membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori yang mendasari proses dari penelitian.

3. Perumusan hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara. Hal ini dapat dikaitkan dengan rumusan masalah yang disusun. Kalimat hipotesis ditulis dalam pernyataan, sederhana dan jelas, dan berdasarkan keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber bacaan atau fakta. Hipotesis ini harus didukung oleh landasan teori.

Beberapa manfaat hipotesis
Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian
Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian pembeli.
Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu satuan penting dan menyeluruh.
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.

4. Pengujian hipotesis

Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah oleh peneliti. Dikatakan bebas karena variabel ini bebas diubah oleh peneliti. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan tidak dapat diubah oleh peneliti. Variabel kontrol adalah variabel yang dapat memengaruhi hasil eksperimen, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh.

5. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan/kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jika dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kemungkinan kedua hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen. Semua hasil eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur secara ilmiah.

C. MELAKUKAN PENELITIAN SEDERHANA

Setelah menyusun rancangan/rencana penelitian, langkah berikutnya adalah melakukan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Dari kegiatan penelitian akan diperoleh data. Data tersebut dianalisa/diolah. Dari hasil analisa data dapat diperoleh suatu kesimpulan. Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan yang hendak dicapai. Langkah terakhir setelah diperoleh kesimpulan adalah menyusun laporan penelitian. Laporan penelitian ini dapat dipublikasikan kepada khalayak umum.

D. MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN

Laporan penelitian digunakan untuk memberikan laporan atas penelitian yang telah dilakukan. Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap penelitian yang dilakukan.


Inilah sobat artikel kami mengenai Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar