Senin, 30 November 2015

Pengertian, Anggota, Tugas, dan Sejarah PPKI

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), Beberapa hal utama yang akan kami bahas adalah, Pengertian PPKI, Sejarah PPKI, Anggota PPKI, dan Tugas PPKI. Langsung saja ya, semoga ilmunya dapat bermanfaat J

PENGERTIAN DAN SEJARAH PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Pemerintah Jepang membubarkan BPUPKI dan sebagai gantinya dibentuklah PPKI yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pembubaran BPUPKI dikarenakan BPUPKI dianggap terlalu cepat dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. PPKI sendiri diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta dengan jumlah anggota sebanyak 21 orang yang terdiri atas 12 orang asal jawa, 3 orang asal sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku dan terakhir 1 orang etnis Tionghoa.
Artikel Penunjang : Pengertian,Anggota, Sidang dan Sejarah BPUPKI
PENGERTIAN, FUNGSI, ANGGOTA DAN SEJARAH PPKI
ANGGOTA PPKI
Susunan awal dari anggota PPKI yaitu:
  • Ir. Soekarno (Ketua)
  • Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
  • Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
  • KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
  • R. P. Soeroso (Anggota)
  • Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
  • Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
  • Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
  • Otto Iskandardinata (Anggota)
  • Abdoel Kadir (Anggota)
  • Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
  • Pangeran Poerbojo (Anggota)
  • Dr. Mohammad Amir (Anggota)
  • Mr. Abdul Maghfar (Anggota)
  • Mr. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
  • Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
  • Andi Pangerang (Anggota)
  • A.H. Hamidan (Anggota)
  • I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
  • Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
  • Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)

Tanpa sepengetahuan pemerintah Jepang, jumlah keanggotaan PPKI bertambah 6 orang, diantaranya yaitu:
  • Achmad Soebardjo (Penasehat)
  • Sajoeti Melik (Anggota)
  • Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
  • R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
  • Kasman Singodimedjo (Anggota)
  • Iwa Koesoemasoemantri (Anggota).

Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh penting PPKI yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat, dipanggil ke Dalat, Vietnam untuk mendengarkan instruksi Jepang terhadap langkah selanjutnya dari PPKI. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauci mengatakan bahwa pengumuman kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1945 dengan wilayah yang meliputi bekas Hindia Belanda dahulu. Pada tanggal 15 Agustus 1945, jepang menyerah kepada sekutu dan menyuruh jepang mempertahankan status quo. Karena peritiwa ini seakan-akan memupuskan harapan untuk memerdekakan Indonesia.
Artikel Penunjang : Persiapan Kemerdekaan Negara Repbulik Indonesia
Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadilah peristiwa Rengasdengklok dimana terjadinya perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai waktu dan tempat untuk pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Golongan Muda ingin memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia secepat mungkin sedangkan dari golongan tua ingin menunda dan memusyawarahkan hal tersebut dengan anggota PPKI. Karena desakan tersebut golongan muda menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdenklok. Dan pada akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tanah air dari penjajahan.
Artikel Penunjang : Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok
Selang satu hari setelah proklamasi yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI memutuskan antara lain:
  1. Pengesahan UUD
  2. Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama RI
  3. Membentuk suatu Komite Nasional yang bertujuan untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan tugasnya.

Lalu, keesokan harinya pada tanggal 19 Agustus 1945 diadakan rapat yang menghasilkan suatu keputusan yaitu:
  1. Penetapan 12 menteri yang membantu presiden
  2. Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi
  3. Pada tanggal 22 Agustus 1945, diadakan rapat yang menghasilkan:
  4. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berada di bawah wewenang KNIP.

Artikel Penunjang : Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Dikarenakan datangnya pasukan NICA, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1946, diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan tanggal 26 Januari diubah menjadi Tentara Republik Indonesia. Untuk menyempurnakannya, maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 7 Juni 1946.

Nah itulah postingan kali ini tentang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), semoga ilmunya dapat bermanfaat. Apabila masih ada yang belum dimengerti, silahkan sahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini. Kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa follow, like dan komentarnya ya J

Pengertian, Anggota, Sidang, dan Sejarah BPUPKI

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), beberapa poin utama yang akan kami bahas adalah Pengertian BPUPKI, Anggota BPUPKI, Tugas BPUPKI, dan Sejarah BPUPKI. Langsung saja ya, semoga dapat bermanfaat. J

A. PENGERTIAN DAN SEJARAH BPUPKI
BPUPKI atau badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah badan yang dibentuk oleh pihak jepang pada tanggal 29 april 1945. Badan ini dibentuk dengan alasan mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia agar mau membantu bangsa jepang dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Badan ini diketuai oleh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat serta wakilnya yaitu Ichibangase Yoshio (orang jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Badan ini beranggotakan 67 orang. BPUPKI memiliki tugas yaitu mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang bersifat dengan aspek-aspek politik ekonomi, tata pemerintahan serta hal lain yang dibutuhkan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.

Nah, tak lama kemudian BPUPKI pun dibubarkan dibentuk sebuah badan baru untuk menggantikan BPUPKI. Badan tersebut yaitu PPKI atau Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) dengan jumlah anggota 21 orang dengan ketuanya yaitu Ir. Soekarno , wakilnya Drs. M. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo sebagai penasehat PPKI. Anggota dari PPKI tersebut dipilih dengan mewakili berbagai etnis yang mewakili Indonesia diantaranya yaitu : 12 orang asal jawa, 3 orang asal sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku dan terakhir 1 orang etnis Tionghoa.
Artikel Penunjang : Pengertian, Anggota, Tugas, dan Sejarah PPKI
PENGERTIAN, ANGGOTA, TUGAS, DAN SEJARAH BPUPKI
Artikel Penunjang : Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia 
B. ANGGOTA BPUPKI
Nah,sobat dalam suatu perkumpulan, organisasi, badan atau LSM membutuhkan anggota agar suatu badan tersebut dapat berjalan dengan baik. BPUPKI memiliki jumlah anggota sebanyak 67 orang. Beberapa diantarnya akan dibahas berikut ini.
  1. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (ketua)
  2. R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
  3. Ichibangse Yoshio (Wakil Ketua), orang jepang
  4. Ir. Soekarno
  5. Drs. Moh. Hatta
  6. Mr. Muhammad Yamin
  7. Prof. Dr. Mr. Soepomo
  8. KH. Wachid Hasyim
  9. Abdoel Kahar Muzakir
  10. Mr. A.A. Maramis
  11. Abikoesno Tjokrosoejo
  12. H. Agoes Salim
  13. Mr. Achmad Soebardjo
  14. Prof. Dr. P.A.A. Hoesein Djajadiningrat
  15. Ki Bagoes Hadikusumo
  16. A.R. Baswedan
  17. Soekiman
  18. Abdoel Kaffar
  19. R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
  20. K.H. Ahmad Sanusi
  21. K.H. Abdul Salim
  22. Liem Koen Hian
  23. Tang Eng Hoa
  24. Oey Tiang Tjoe
  25. Oey Tjong Hauw
  26. Yap Tjwan Bing.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Faktor Pencetus Pergerakan Nasionalisme di Indonesia 
Sidang Pertama
Sidang pertama BPUPKI diadakan di sebuah gedung yaitu gedung Chuo Sang In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan gedung Pancasila. Rapat pertama dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan dimulai pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 29 Mei 1945 yang bertemakan Dasar Negara. Nah, pada siding pertama ini ada 3 orang yang memberikan pendapat mengenai Dasar Negara, sobat. Mereka adalah Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengemukakan lima asas dari dasar Negara, diantaranya yaitu:
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Dua hari kemudian, Prof. Dr.Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengajukan Dasar Negara Indonesia sebagai berikut:
  1. Persatuan
  2. Mufakat dan Demokrasi
  3. Keadilan Sosial
  4. Kekeluargaan
  5. Musyawarah

Nah, pada keesokan harinya pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno pun mengajukan lima asas Negara yang sekarang kita kenal dengan nama Pancasila.
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Artikel Penunjang : Persiapan Kemerdekaan Negara Repbulik Indonesia
Menurut Ir. Soekarno, kelima asas tersebut masih dapat diperas menjadi Ekasila atau Trisila. Selanjutnya Lima Asas tersebut disebut dengan Pancasila dengan urutan yang berbeda.
Nah, pembentukan sila tersebut menjadi perdebatan diantara peserta yang menghadiri siding BPUPKI. Perdebatan ini membahas penetapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Sidang pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 Juni 1945 dan belum menghasilkan suatu keputusan apapun akhir dari Dasar Negara Indonesia Merdeka hingga diadakan masa reses selama 1 bulan.
Pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuka panitia kecil yang beranggotakan 9 orang dan disebut dengan panitia Sembilan. Anggota dari panitia Sembilan yaitu:
  1. Ir. Soekarno
  2. Drs. Moch. Hatta
  3. Mr. Achmad Soebardjo
  4. Mr. Muhammad Yamin
  5. KH. Wachid Hasyim
  6. Abdul Kahar Muzakir
  7. Abikoesno Tjokrosoejoso
  8. H. Agus Salim
  9. Mr. A.A. Maramis

Setelah dilakukannya musyawarah dengan Panitia Sembilan, menghasilkan suatu rumusan yang mendeskripsikan maksud dan tujuan dari pembentukan Negara Indonesia Merdeka. Oleh Mr. Muhammad Yamin, rumusan tersebut dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Rumusan tersebut adalah:
  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sidang Kedua
Pada rapat kedua dari BPUPKI berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945 dengan topic bahasan yaitu bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan Negara, pendidikan serta pengajaran. Pada rapat kedua ini dibentuk panitia yang berjumlah 19 orang yang membahas rancangan undang-undang dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno sendiri sobat. Tak lupa pula dibentuk Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta.
Berdasarkan hasil pemungutan suara, wilayah Indonesia Merdeka telah ditentukan. Wilayah tersbut mencakup wilayah Hindia Belanda dulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis serta pulau-pulau disekitarnya.

Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil yang beranggota 7 orang, yaitu:
  1. Prf. Dr. Mr. Soepomo
  2. Mr. Wongsonegoro
  3. Mr. Achmad Soebardjo
  4. Mr. A.A. Maramis
  5. Mr. R.P. Singgih
  6. H. Agus Salim
  7. Dr. Soekiman

Persidangan Kedua BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945, dalam rangka menerima laporan Panitia Perancang UUD , Ir. Soekarno melaporkan tiga hasil, yaitu:
  1. Pernyataan Indonesia Merdeka
  2. Pembukaan UUD
  3. Batang Tubuh dari UUD

Nah itulah postingan kali ini tentang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Semoga dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan sahabat menanyakannya melalui kotak komentar di bawah ini. Kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa follow, like dan komentarnya ya J


Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok, semoga ilmunya dapat bermanfaat ya J

A. PERISTIWA PROKLAMASI
Sudah sangat lama Indonesia berada di dalam cengkraman penjajah, baik itu Belanda maupun Jepang. Sudah berpuluh-puluh tahun Indonesia berusaha untuk lepas dari keadaan tersebut. Munculnya pergerakan-pergerakan nasionalis di Indonesia, adalah awal mula munculnya golongan nasionalis yang berpikir bahwa Indonesia bisa menajdi suatu Negara yang berdaulat, yang bisa menentukan nasibnya sendiri.
Artikel Penunjang : Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Pada tahun 1945, Jepang yang masih menguasai Indonesia semakin terdesak oleh perang Asia Pasifik. Sebaliknya, rakyat Indonesia semakin terbakar semangatnya untuk merebut kemerdekaan dari tangan Jepang. Maka untuk memikat hati rakyat Indonesia, Jepang berjanji untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dalam waktu dekat, maka dibentuklah suatu badan yang bernama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 atau Dokuritsu Junvi Cosakai. Badan ini diketuai oleh Dr. Radjiman Widoyoningrat dengan jumlah anggota keseluruhan ialah 62 orang.
Artikel Penunjang : Pengertian,Anggota, Sidang dan Sejarah BPUPKI
Selanjutnya, pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, BPUPKI mengadakan sidang sebagai usaha untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Adapun focus pembahasan pada siding pertama ini ialah membahas dasar dan falsafah Negara Indonesia. Dalam pembahasan tersebut, muncul dua orang tokoh yang mengemukakan pendapat, yaitu Moh.Yamin dan Ir.Soerkarno. masing-masing dari mereka mengusulkan 5 poin dasar yang dapat dijadikan sebagai dasar Negara Indonesia.

Pada tanggal 10 -17 Juli 1945, BPUPKI kembali mengadakan siding. Sidang kali ini membahas tentang Undang-Undang Dasar (UUD). Pada siding kali ini, BPUPKI berhasil membuat suatu rancangan Undang-Undang Dasar.

Peristiwa proklamasi berawal dari sebuah peristiwa penjatuhan bom atom oleh sekutu di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Hal itu membuat semangat serdadu Jepang mulai kendur. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang telah dibentuk oleh Jepang pada tanggal 1 Maret 1945, sehari setelah jatuhnya bom atom tersebut, berubah nama menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Artikel Penunjang : Pengertian, Anggota, Tugas, dan Sejarah PPKI
Berubahnya BPUPKI menjadi PPKI tentunya memberikan harapan baru bagi perjuangan bangsa Indonesia. Tepat pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan oleh sekutu di kota Nagasaki. Peristiwa ini membuat Jepang tunduk dan menyerah kepada sekutu. Momen yang sangat tepat ini tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia.

Ir.Soekarno dan Mohd Hatta selaku dua tokoh PPKI bersama dengan Radjiman Widoyoningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk bertemu dengan perwakilan Jepang, Marsekal Terauchi. Mereka diming-iming oleh Jepang bahwa Jepang ingin memberikan kemerdekaan secepatnya kepada Indonesia. Hal lain muncul di dalam negeri, dimana Sutan Syahrir telah mendengar berita kekalahan Jepang terhadap sekutu melalui radio BBC.

Pada tanggal 14 Agustus 1945, disaat perwakilan bangsa Indonesia telah pulang dari dalat, Vietnam, maka langsung Sutan Syahrir memerintahkan kepada golongan muda untuk segera mendesak golongan tua supaya dengan cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka menganggap bahwa iming-iming yang diberikan oleh Jepang hanya sebagai bentuk penundaan dan secara tegas menolak hadiah “kemerdekaan” dari Jepang. Pada saat itu, Soekarno nerpikir bahwa Jepang belum benar-benar menyerahm sehingga ditakutkan akan terjadi pertumpahan darah besar-besaran jika proklamasi kemerdekaan tetap dilakukan.
Artikel Penunjang : Persiapan Kemerdekaan Negara Repbulik IndonesiaSoekarno dan Hatta bersama Soebardjo pergi ke rumah Laksamana Muda Maeda untuk memperoleh konfirmasi tentang menyerahnya Jepang. Sepulang dari rumah Maeda, mereka langsung sepakat untuk membicarakan persiapan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945 dalam bentuk rapat PPKI. Semulanya rapat direncanakan mulai pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, baik Soekarno dan Hatta tidak hadir pada rapat tersebut dikarenakan telah diculik oleh golongan muda, peristiwa ini dikenal dengan nama “Peristiwa Rengasdengklok”.

Pada dinihari tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda diantaranya Chaerul Saleh, dan Sukarni bersama para pemuda lainnya menculik dan membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, peristiwa ini dikenal dengan sebutan “peristiwa Rengasdengklok”.
PERISTIWA PROKLAMASI DAN PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Para golongan muda tetap bersikukuh bahwa proklamasi kemerdekaan haru sdilakukan secepatnya tanpa menunggu perintah atau intruksi lagi dari Jepang. Sebelumnya, Soekarno dan Mohd Hatta tetap pada pendiriannya yang belum ingin melakukan proklamasi kemerdekaan dikarenakan takut akan terjadi pertumpahan darah antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang. Namun para golongan muda tidak tinggal diam, mereka terus mendesak dan meyakinkan golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Mereka tetap bersikeras menolak rencana yang diberikan oleh Jepang, dan tetap mendesak Sokerno dan Hatta agar dengan cepat memproklamasikan kemerdekaan. Mereka dengan optimis bahwa apapun yang terjadi pada saat proklamasi, rakyat Indonesia telah siap dengan segala resiko yang ada.
Di Jakarta, golongan muda yang diwakili oleh Wikana dan golongan tua yang diwakili oleh Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Hasil perundingan menyatakan bahwa Ahmad Soebardjo menyetujui untuk segera dilaksanakannya proklamasi. Oleh Karena itu, diutuslah Yusuf Kunto ke rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta agar dibawa kembali ke Jakarta. Namun, Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan golongan muda untuk menunda kembali proklamasi kemerdekaan.
Artikel Penunjang : Pengertian dan Faktor Pencetus Pergerakan Nasionalisme di Indonesia 
Malam harinya, Soekarno dan Mohd.Hatta pergi ke rumah Nishimura untuk membicarakan leboh lanjut perihal persiapan kemerdekaan. Namun, Nishimura ingkar janji dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengambil keputusan apapun perihal pemberian kemerdekaan bagi Indonesia, hal ini berdasarkan perintah dari Tokyo yang mengatakan bahwa Jepang harus menjaga status quo nya. Soekarno dan Hatta merasa kecewa dengan jawaban Nishimura. Menanggapi hal ini, Soekarno dan Hatta berpikir memang tidak ada gunanya lagi berdialog dengan Jepang.

Setelah dari rumah Nishimura, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah Laksamana Maeda guna menyiapkan rapat untuk menyusun teks proklamasi. Tempat yang dipilih bertujuan untuk menghindari konfrontasi dari tentara Jepang mengingat Laksamana Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung angkatan Laut di Daerah kekuasaan Angkatan Darat. Penyusunan teks proklamasi pun dilakukan oleh Soekarno, Mohd.Hatta, dan Achmad Soebardjo, serta disaksikan oleh BM.Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh para tokoh tersebut dalam menyelesaikan teks proklamasi. Perundingan dilakukan oleh golongan muda dan golongan tua. Degan perdebatan yang panjang, Soekarno akhirnya merampungkan naskah proklamasi yang ditulis sendiri di atas sebuah kertas, berikut bunyinya :

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menJatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 Jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-‘05
Wakil2 bangsa Indonesia

Setelah naskah proklamasi selesai disusun, maka muncul permasalahan baru yaitu perdebatan mengenai siapa yang akan menanda tangani naskah tersebut. Mohd.hatta mengusulkan naskah harus ditandatangani oleh seluruh orang yang hadir pada saat penyusunan sebagai wakil dari bangsa Indonesia. Namun, Sukarni membantah dengan mengusulkan naskah proklamasi cukup ditanda tangani oleh Soekarno dan Mohd.Hatta. Hal ini didasari pada kekuatan dwitunggal yang dimiliki oleh Soekarno dan Hatta yang mana pengaruh keduanya sangat signifikan di dalam bangsa Indonesia. Soekarno menyetujui usulan Sukarni. Maka diperintahkanlah Sayuti Melik  untuk menyalin dan mengetik teks dari tulisan tangan Soekarno dengan beberapa perbaikan, diantaranya :

a. Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”.
b. Konsep “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.
c. Tulisan “Djakarta 17-08-‘05”, diubah menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen ‘05”.
d. Setelah selesai diketik, naskah teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.

Acara pembacaan teks proklamasi pun direncanakan akan dilakukan besok pada pukul 10.00 WIB di lapangan Ikada. Namun dengan alasan keamanan, acara pun dipindahkan ke kediaman Soekarno di Jl.Pengangsaan Timur no.56.

Di kediaman Soekarno telah hadir beberapa tokoh pemuda diantaranya Soewirjo, Wilopo, dan Tabrani. Acara pun dimulai pada pukul 10.00 WIB diawali dengan pembacaan teks proklamasi, lalu diikuti dengan pidato singkat oleh Soekarno, dan diikuti pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati.

Dengan pembacaan teks proklamasi yang telah dibacakan oleh Ir.Soekarno, maka dapat dipastikan bahwa Indonesia telah berpisah dari Jepang dan merdeka. Ribuan orang yang memadati rumah kediaman Soekarno berteriak gembira dan larut dalam emosi kemenangan.


Nah itulah postingan kali ini tentang Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok. Semoga ilmunya dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan sahabat menanyakannya melalui kotak komentar di bawa. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa follow, like dan komentarnya. J

Minggu, 29 November 2015

Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan panuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bebearapa poin utama nya adalah Pidato Soekarno pada saat proklamasi, Pembentukan NKRI, dan Tokoh – Tokoh yang berperan dalam masa proklamasi.
Sebelumnya untuk mengetahui lebih jelas tentang proklamasi, silahkan sahabat kunjungi :
Artikel Penunjang : Peristiwa Proklamasi dan Peristiwa Rengasdengklok
A. PIDATO SOEKARNO PADA SAAT PROKLAMASI
Saudara-saudara sekalian!

Saya telah meminta Anda untuk hadir di sini untuk menyaksikan peristiwa dalam sejarah kami yang paling penting.

Selama beberapa dekade kita, Rakyat Indonesia, telah berjuang untuk kebebasan negara kita-bahkan selama ratusan tahun!

Ada gelombang dalam tindakan kita untuk memenangkan kemerdekaan yang naik, dan ada yang jatuh, namun semangat kami masih ditetapkan dalam arah cita-cita kami.

Juga selama zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak pernah berhenti. Pada zaman Jepang itu hanya muncul bahwa kita membungkuk pada mereka. Tetapi pada dasarnya, kita masih terus membangun kekuatan kita sendiri, kita masih percaya pada kekuatan kita sendiri.

Kini telah hadir saat ketika benar-benar kita mengambil nasib tindakan kita dan nasib negara kita ke tangan kita sendiri. Hanya suatu bangsa cukup berani untuk mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dalam kekuatan.

Oleh karena semalam kami telah musyawarah dengan tokoh-tokoh Indonesia dari seluruh Indonesia. Bahwa pengumpulan deliberatif dengan suara bulat berpendapat bahwa sekarang telah datang waktu untuk mendeklarasikan kemerdekaan.

Saudara-saudara:
Bersama ini kami menyatakan solidaritas penentuan itu. Dengarkan Proklamasi kami :

P R O K L A M A S I
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKANDENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
DJAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA.
SOEKARNO-HATTA.

Jadi, Saudara-saudara!

Kita sekarang sudah bebas!

Tidak ada lagi penjajahan yang mengikat negara kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita membangun negara kita. Sebuah negara bebas, Negara Republik Indonesia-lamanya dan abadi independen. Semoga Tuhan memberkati dan membuat aman kemerdekaan kita ini!
Artikel Penunjang : Pengertian dan Faktor Pencetus Pergerakan Nasionalisme di Indonesia 
B. PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
Pembacaan teks proklamasi oleh Ir.Soekarno dan Mohd Hatta di Jl.Pengangsaan Timur no.56 (kediaman Soekarno) telah memberikan semangat baru bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibat pembacaan teks tersebut, maka bangsa Indonesia telah merdeka dari tangan Jepang, dan bisa menentukan nasib di tangannya sendiri.
Artikel Penunjang : Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sidang PPKI yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 telah mengambil keputusan, menetapkan, serta mengesahkan bahwasanya Undang-Undang Dasar telah menjadi dasar Negara Indonesia (UUD 1945). Dengan demikian, maka sudah terbentuklah Negara Kesatuan republik Indonesia yang menganut system presidential sebagai system pemerintahannya, dengan memilih Ir.Soekarno dan Mohd.Hatta masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Mereka terpilih berdasarkan usul dari Otto Iskandardinata dan mendapat persetujuan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Artikel Penunjang : Pengertian, Anggota, Tugas, dan Sejarah PPKI
Artikel Penunjang : Persiapan Kemerdekaan Negara Repbulik Indonesia
Hal pertama yang menjadi kendala adalah penyebaran berita atau informasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh pelosok negeri. Hal ini dikarenakan luas Indonesia yang sangat luas, ditambah dengan alat komunikasi yang belum memadai. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat juang pemuda Indonesia.

Penyebaran berita kemerdekaan di Pulau Jawa dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Naskah proklamasi pada hari itu juga telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari kantor Domei (sekarang radio Antara). Ia menerima naskah tersebut dari seorang wartawan bernama Syahruddin. Kemudian, ia memerintahkan F.Wuz agar menyiarkan ke seluruh pelosok negeri perihal kemerdekaan ini.

Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa meralat hal tersebut dan mengatakan bahwa hal yang disiarkan adalah hal yang keliru. Puncaknya, pada tanggal 20 Agustus 1945, kantor berita Domei disegel dan karyawannya dilarang masuk. Namun, seorang wartawan bernama Jusuf Ronodipuro membuat pemncara radio baru, dari sinilah usaha untuk menyiarkan kemerdekaan Indonesia terus mneyebar.

Penyebaran berita kemerdekaan Indonesia tidak hanya sebatas melalui udara saja. Ada banyak hal yang dilakukan oleh para pemuda dalam usaha untuk menyebarluaskan kemerdekaan. Mereka juga memasang plakat, maupun menuliskan slogan-slogan kemerdekaan berupa coretan di dinding dan gerbong kereta api.

Berita penyebaran kemerdekaan Indonesia juga disebarluaskan melalui perwakilan-perwakilan daerah yang hadi di dalam siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Mereka adalah T.Muhammad Hasan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Bali, dan A.A Hamidan dari Kalimantan.
Artikel Penunjang : Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia 
C. TOKOH-TOKOH YANG BERPERAN DALAM PROKLAMASI
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Peristiwa proklamasi yang dihelat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB telah memberikan semangat baru bagi rakyat Indonesia. Dengan adanya proklamasi ini, maka rakyat Indonesia telah terbebas dari pengaruh penjajahan dan berhak menentukan nasibnya sendiri. Para tokoh-tokoh nasional telah banyak berbuat untuk menjadikan Negara Indonesia suatu Negara yang berdaulat. Mereka tanpa kenal lelah terus berdiskusi. Berikut merupakan beberapa tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi :

1. Ir.Soekarno
Tidak dapat diragukan lagi keterlibatan Soekarno dalam berbagai peristiwa untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau terkenal dengan bapak proklamasi. Beliau merupakan seorang tokoh bangsa yang menjadi pemikir hebat dan sangat kritis terhadap kebijakan-kebijakan penjajah yang tidak memihak kepada rakyat pribumi. Ir.Soekarno juga yang menyusun 5 poin pancasila yang sampai sekarang dijadikan dasar Negara Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau yang membackan naskah proklamasi yang telah disusun pada mala harinya dengan didampingi oleh Mohd.Hatta.

2. Mohd.Hatta
Mohd.hatta bersama-sama dengan Ir.Soekarno merupakan seorang bapak bangsa Indonesia. Beliau selalu setia menemani Ir.Soekarno memikirkan dan merancang kemerdekaan bangsa Indoneisa. Mohd.hatta diangkat oleh Jepang manjadi wakil PPKi mendampingi Ir.Soerkarno.

3. Sayuti Melik
Sayuti melik juga merupakan seorang tokoh nasionalis yang turut hadir pada saat peristiwa proklamasi. Bahkan, Sayuti Melik merupakan orang yang mengetik naskah proklamasi yang disalin dari tulisan tangan asli yang ditulis oleh Ir.Soekarno. Beliau juga masuk ke dalam keanggotaan PPKI.

4. Sukarni dan 10 pemuda
Sukarni merupakan tokoh dari kalangan pemuda yang pada saat mendengar kabar bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu, dia bersama teman-teman yang lain langsung mendesak golongan tua yang dipimpin oleh Ir.Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka menculik Ir,soekarno dan Mohd.Hatta ke Rengasdengklok. Peristiwa inilah yang dikenal dengan “peristiwa Rengasdengklok”.

5. B.M Diah
Beliau merupakan slaah satu tokoh yang ikut serta dalam penyusunan naskah proklamasi bersama-sama dnegan para tokoh lain. Beliau merupakan seorang wartawan yang sangat berperan dalam menyiarkan kabar berita proklamasi ke seluruh penjuru  tanah air.

Masih banyak tokoh-tokoh sekitar peristiwa proklamasi yang tidak disebutkan di atas. Mereka dengan segenap kekuatan baik tenaga dan pikiran berjuang demi terciptanya proklamasi yang menandakan merdekanya bangsa Indonesia dari tangan penjajah.

Nah itulah postingan kami kali ini tentang Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga ilmunya dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan sahabat bertanya pada kotak komentar di bawah. Kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa follow, like dan komentarnya ya J


Kamis, 26 November 2015

Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Perhitungan Pendapatan Nasional

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Perhitungan Pendapatan Nasional. Langsung saja kita masuk ke pembahasannya.

PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayah nya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang, yang mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk kedalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, makanya bersifat bruto atau/kotor.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan diluar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaisya, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

3. Produk Nasional Netto (NNP)

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan meskipun relatif kecil.

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dll.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan

Disebut juga dengan Disposible Income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak pendapatan.

MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

1. Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu

Dari sini kita dapat membandingkan peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi bangsa, juga untuk mengetahui kelemahan atau kesalahan yang pernah terjadi dari segi ekonomi untuk dikoreksi di masa selanjutnya.

2. Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa

Pendapatan nasional menjadi tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran suatu bangsa. Yang menjadi penghargaan ketika pendapatan nasional suatu negara itu tinggi.

3. Membandingkan perekonomian dengan negara lain

Di samping mencari celah untuk meningkatkan perekonomian negara sendiri, membandingkan perekonomian dengan negara lain juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri ketika perekonomian di negara sendiri mempunyai peringkat yang lebih tinggi.

4. Menerangkan struktur perekonomian negara

Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu di evaluasi. Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) maupun produksi (product)

5. Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita

Pentingnya melakukan evaluasi terhadap perekonomian negara agar perekonomian mengalami peningkatan setiap tahunnya.

6. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah

Pentingnya elemen-elemen yang melakukan pergerakan dari bawah, untuk menyadarkan pemerintah seberapa pentingnya perekonomian suatu negara. Masyarakat dapat beropini, memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas perekonomian.

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Metode Produksi

Pedapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi baik masyarakat didalam negeri maupun dari luar negeri dalam periode tertentu.

Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Qn x Pn) ...]

2. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode.
Rumus yang dapat dipakai adalah:

Y = r + w + i + p
(rent, wage, interest, profit)

3. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G (X - M)



Baiklah sobat, inilah pembahasan kali ini mengenai Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Perhitungan Pendapatan Nasional, semoga bermanfaat bagi sobat semuanya J