Minggu, 08 November 2015

8 Unsur - Unsur Seni Rupa

Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan melanjutkan dan melengkapi postingan sebelumnya, Kali ini kami akan membahas 8 Macam Unsur - Unsur Seni Rupa. Silahkan mengunjungi postingan sebelumnya agar paham tentang dasar Seni Rupa
Artikel Penunjang : Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan Macam Seni Rupa 
Seni rupa memiliki unsur-unsur penyokong untuk menjadikan sebuah karya itu lebih menarik dan bermakna. Berikut penjelasan beberapa unsur-unsur seni rupa yang perlu kita ketahui :

1. TITIK
Secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut dengan titik karena ukurannya kecil, dikatakan kecil karena onjek tersebut berada pada area yang luas manakala dengan objek yang sama dapat dikatakan besar apabila pada area sempit, sedangkan menurut Georges Seurat, titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil dan merupakan elemen yang paling dasar dalam seni rupa. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang.

Dalam seni lukis ada satu aliran yang disebut dengan pointilisme. Pointilisme kemudian menjadi suatu aliran dalam seni lukis yang menggunakan teknik  titik menitik. Suatu karya hasil susunan pecahan-pecahan kaca atau keramik yang terlihat sebagai susunan titik-titik disebut muzaik. Bisa juga membuat muzaik tiruan dengan sobekan-sobekan kertas pada permukaan yang mengandung lem. Kalau kita mengatur pasir, kerikil, atau batu-batu, termasuk membuat titik.

2. GARIS (LINE)
Garis merupakan unsur mendasar dan unsur penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Awal mula pembuatan seni rupa umumnya dimulai dengan coretan garis sebagai rancangan awal. Garis adalah hubungan dua titik/lebih/jejak-jejak titik yang bersambungan atau berderet. Garis memiliki dimesnsi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan seterusnya.

Dalam sebuah karya seni rupa garis dapat juga digunakan sebagai simbol ekspresi. Beberapa contohnya seperti garis tebal tegak lurus misalnya, memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung memberi kesan lemah dan ringkih.

Karakter garis merupakan bahasa rupa dari unsur garis, baik untuk garis nyata maupun garis semu. Bahasa garis ini sangat penting dalam penciptaan karya seni untuk menciptakan karakter yang diinginkan. Bentuk tugu misalnya dapat diterjemahkan dalam bentuk garis vertikal, bangunan rumah yang mendatar dapat diterjemahkan kedalam bentuk garis mendatar. Berikut ini beberapa karakter garis :

2a. Garis Horizontal
Garis horizontal atau garis mendatarmenunjukkan cakrawala laut mendatar, pohon tumbang dan lain-lain benda yang panjang mendatar. Garis horizontal memberi karakter terkenal, damai, pasif, kaku. Melambangkan ketenangan, kedamaian dan kemantapan.

2b. Garis Vertikal
Garis vertikal atau garis tegak ke atas menunjukkan benda-benda yang berdiri tegak lurus seperti batang pohon, orang berdiri, tugu dan lain-lain yang mengesankan keadaan tak bergerak, suatu yang melesat menusuk langit mengesankan agung, jujur, tegas, cerah, cita-cita/pengharapan. Garis vertikal memberikan karakterkeseimbangan, kemegahan, kekuatan, kekokohan, kejujuran dan kemashuran.

2c. Garis Diagonal
Garis diagonal atau garis miring kekanan atau kekiri menggambarkan orang lari, kuda meloncat, pohon doyong dan objek yang menegaskan keadaan yang tak seimbang dan menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis diagonal memberikan karakter gerakan (movement), gerak lari/meluncur, dinamik, tak seimbang, gerak gesit, lincah , menggetarkan. Melambangkan kedinamisan, kegesitan, kelincahan.

2d. Garis Zig-Zag
Garis zig-zag merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat dengan gerakan naik turun secara cepat spontan merupakan gabungan dari garis-garis vertikal dan diagonal memberikan sugersti semangat dan gairah. Biasanya garis zig-zag digambarkan untuk petir/kilat, letusan, retak-retak tembok dan semacamnya mengesankan hal-hal yang berbahaya. Garis zig-zag memberkan karakter gairah, semangat, bahaya, dan mengerikan.

2e. Garis Lengkung
Meliputi lengkung sampan, lengkung kubah, lengkung busur, memberi kualitas mengapung sperti pelampung mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon dan semacamnya, mengesankan gaya mengapung, ringan dan dinamik. Garis ini memberikan karakter ringan, dinamis, kuat serta melambangkan kemegahan, kekuatan dan kedinamikan.

2f. Garis Lengkung S
Garis lengkung S atau bisa disebut sebgai garis lemah gemulai merupakan garis melengkung majemuk atau ganda. Garis ini dibuat dengan gerakan melengkung ke atas bersambung melengkung ke atas bersambung melengkung ke bawah atau melengkung kanan disambung dengan lengkung kiri, yang merupakan gerakan indah. Garis indah ini merupakan garis terindah dari semua garis yang memberikan asosiasi gerakan ombak, padi/ rumput tertiup angin, gerakan lincah bocah/ anak binatang dan semacamnya. Garis lengkung S memberikan karakter indah, dinamis, luwes.

MACAM MACAM GARIS

3. BIDANG
Bidang merupakan suatu bentuk raut pipih, datar sejajar dengan dimensi panjang dan lebar serta menutup permukaan. Bentuk-bentuk yang pipih/ gepeng seperti tripleks, kertas, karton, seng, papan tulis dan bidang latar lainnya.  Bidang juga dapat diartikan sebagai bentuk yang menempati ruang dan bentuk bidang sebagau ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra. Bidang yang menempati ruang dapat membentuk datar sejajar tafril yang memiliki panjang dan lebar atau dapat berbentuk maya yaitu bidang yang seolah-olah membuat sudut dengan tafril sehingga seperti memiliki kedalaman semu.

Macam-macam bentuk bidang meliputi bidang geometri dan bidang non geometri. Bidang geometri adalah bidang teratur yang dibuat secara matematika, seperti segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi delapan, lingkaran dan bisang yang mempunyai bentuk yang teratur.  Sedangkan bidang non geometri adalah bidang yang dibuat secara bebas atau bisa juga dikatakan bidang organik, bidang sudut bebas, bidang gabungan, dan bidang maya. Bidang organik yaitu bidang-bidang yang dibatasi garis patah-patah bebas, bidang gabungan yaitu bidang gabungan antara lengkung dan bersudut.

Selain bentuk bidang yang rata sejajar tafril, terdapat bidang yang bersifat maya, yaitu bentuk bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang seolah miring membentuk sudut dengan tafril/membentuk prespektif, bentuk bidang yang seolah bersudut-sudut, bentuk bidang yang seolah muntir.
BIDANG GEOMETRI
BIDANG NON GEOMETRI

4. BENTUK
 Dalam seni dan perancangan istilah bentuk seringkali dipergunakan untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam menyusun dan mengkoordinasikan unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata.

Bentuk juga memiliki banyak pengertian. Beberapa buku yang menyebutkan pengertian bentuk sebgai berikut :
  • Menurut Kartika, (2009:30) bentuk adalah totalitas dari karya seni. Bentuk  merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur pendukung karya.
  • Menurut Saadjiman, (2009:93) Bentuk adalah wujud, rupa, bangun atau gambaran tentang apa saja yang ada di alam termasuk karya seni atau desain yang dapat disederhanakan menjadi titik, garis dan bidang.
  • Menurut Usman, (2010:17) Bentuk adalah pengorganisasian unsur-unsur dasar dari semua perwujudan dalam seni rupa yang meliputi titik, garis, cahaya, tekstur, massa, ruang dan isi. Elemen-elemen formal ini diorganisir sehingga menjadi prinsip desain yang mengorganisir elemen-elemen visual sehingga menjadi sebuah motif dalam suatu karya.

 Bentuk memiliki 2 macam golongan yaitu :
a. Bentuk beraturan (Geometri) yaitu objek-objek yang mempunyai bentuk beraturan seperti :
  • Bentuk Kubistik merupakan objek yang mempunyai bentuk dasar piramida, kubus, balok, prisma dan limas.
  • Bentuk Silindris merupakan objek yang mempunyai bentuk dasar tabung, kerucut.
  • Bentuk Bola merupakan objek yang mempunyai bentuk dasar bulat seperti bola.

BENTUK BERATURAN
b. Bentuk Tak Beraturan (Non Geometris) merupakan objek-objek yang bentuknya tidak beraturan (bukan kubistik, silindris dan bola).

5. WARNA
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan cahaya yang mengenai permukaan benda. Pada karya seni rupa, warna dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap terang. Menurut teori warna Bewster semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Percampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder dan pencampuran dua warna tersier menghasilkan warna tersier.

Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macampenggunaan warna, yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut harmonis jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Sedangkan heraldis atau simbolis adalah penggunan warna untuk menunjukkan tanda atau simbol tertentu seerti hitam yang melambangkan duka cita. Adapun penggunaan warna secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada kenyataan objek atau simbol tertentu.
UNSUR WARNA

6. TEKSTUR
Unsur tekstur adlah kualitas taktil ( dapat diraba atau berkaitan dengan indra peraba) dari suatu permukaan juga sebagai penggambaran struktur permukaan suatu objek baik halus maupun kasar. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu benta karna pengolahan unsur-unsur seni rupa lainnya.
UNSUR TEKSTUR

7. RUANG
Setiap bentuk pastilah menepati ruang, oleh karena itulah ruang merupakan unsur yang harus ada dalam karya seni rupa.  Ruang juga memiliki berberapa jenis yaitu :
  • Ruang Dwimatra, merupakan ruang papar/datar. Ruang ini banyak digunakan designer/perancang untuk menempatkan bentuk raut yang sifatnya cukup datar seperti gambar proyeksi. Ruang dwimatra hanya mengenal dua dimensi yaitu panjang dan lebar dan juga ruang ini hanya mengenal arah horozontal, diagonal dan vertikal.
  • Ruang Trimatra, merupakan jenis ruang yang benar-benar diartikan sebagai ruangan yang berongga atau yang sempurna, yang memiliki tiga dimensi penuh panjang, lebar dan tinggi. Prinsip dasar tata rupa trimatra sama dengan dwimatra, dimana dikatakan memiliki nilai seni apabila di dalamnya terdapat kesatuan, memiliki irama, memiliki dominasi, ada keseimbangan dan memiliki proporsi yang baik.
  • Ruang Maya, dua dimensi semu namun, bentuk raut yang menempati ruang tersebut direka sedemikian rupa sehingga mengecoh penglihatan para penikmat seni secara alamani terlihat adanya ruang tiga dimensi. Ruang Maya merupakan jenis yang paling banyak dinikmati karena dipercaya sebagai jenis ruang yang paling banyak dapat melahirkan ide-ide imajinatif dan emosional.


8. GELAP TERANG
Gelap terang adalah unsur rupa yang berkenaan dengan cahaya, baik secara nyata seperti dalam seni patung atau  ilusi/maya seperti dalam seni lukis dimana penampilan gambar memberikan kesan ruang. Dalam gambar kesan gelap terang diciptakan dengan teknik arsir, sementara dalam seni lukis dapat diciptakan dengan penggunaan gradasi warna.
UNSUR GELAP TERANG
Unsur gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan  benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna yang berbeda. Perbedaan unsur nada gelap terang memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar, arah dan efek keruangan.

Nah itulah pembahasan kami tentang Unsur – Unsur Seni Rupa, semoga mudah dimengerti dan ilmunya dapat bermanfaat. Jangan lupa juga untuk di share agar teman yang lain bertambah juga ilmunya. Terimakasih telah Berkunjung, mohon like, follow, dan komentarnya di softilmu J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar